SIMALUNGUN - Sorotan publik terhadap kondisi aset perusahaan perkebunan berstatus BUMN yakni milik PTPN III l, berupa tanaman kelapa sawit menghasilkan tidak terpelihara.
Bahkan, yang sangat memprihatinkan tanaman terkesan ditelantarkan, padahal diketahui sejumlah anggaran telah dialokasikan untuk pembiayaan pemeliharaan tanamannya.
Selain itu, Manajemen Kebun Dusun Ulu terkait penanganan aset berupa hasil produksi berondolan buah kelapa sawit berserakan di arealnya tidak sesuai SOP.
Hal ini sangat disesalkan dan kalangan publik menyatakan jargon Akhlak tidak berlaku bagi pihak Manajemen Kebun Dusun Ulu di Nagori Dusun Ulu, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, Selasa (15/08/2023) sekira pukul 17.30 WIB.
"Kami masyarakat merasa miris, soal pengelolaan aset milik perusahaan sebagai amanah yang diterima oknum karyawan di Kebun Dusun Ulu tidak dilakukan sebagaimana mestinya, " ungkap pria mengaku dirinya bermarga Simbolon kepada awak media ini.
Lebih lanjut Damanik menyampaikan, pernyataan oknum Asisten Kepala Tanaman Kebun Dusun Ulu terkesan membantah kebenaran fakta dan sikapnya, arogan bertanya soal nara sumbernya.
"Kami membaca isi berita sebelumnya dan menyikapi pernyataan Askep tersebut, sepatutnya pihak Board Of Management PTPN III melakukan evaluasi dan segera dicopot dari jabagannya, " terang Damanik mengaku dirinya berdomisili di seputaran Kecamatan Ujung Padang.
Sebelumnya, informasi terkait kondisi tanaman kelapa sawit milik PTPN III selaku Holding Perkebunan ini diungkapkan nara sumber yang layak dipercaya. Lalu, nara sumber menyebutkan, perusahaan telah mengajukan anggaran pemeliharaan aset dalam jumlah signifikan melalui RKAPnya.
Baca juga:
Polri Siap Tindak Dugaan Permainan Karantina
|
Hal ini disampaikan nara sumber kepada awak media ini melalui pesan percakapan aplikasi WhatsApp terkait keprihatinan terhadap prilaku oknum karyawan PTPN III Kebun Dusun Ulu, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, Selasa (15/08/2023) sekira pukul 11.26 WIB.
"Kondisi tanaman tidak dilakukan pemangkasan dan sangat miris mendapati aset milik negara di lokasi Afdeling 5, 6 dan 7, PTPN III Kebun Dusun Ulu. Pihak manajemen setempat tanpa rasa malu mempertontonkan kinerja buruk dan disinyalir melakukan KKN berjamaah, " sebut nara sumber dalam percakapan selularnya.
Selain itu, diketahui bahwa pemangkasan pelepah kelapa sawit (pruning) adalah pekerjaan kultur teknis yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman, sebab jumlah pelepah pada tanaman sangat mempengaruhi hasil produksi Tandan Buah Segar kelapa sawit.
"Anggaran perusahaan diajukan pada RKAP dialokasikan untuk biaya pemeliharaan dalam jumlah terbilang signifikan dan apabila tidak dilakukan, artinya negara yang menanggung kerugian, " beber nara sumber.
Kemudian, nara sumber menambahkan, terkait temuan aset berupa hasil produksi dalam bentuk berondolan buah kelapa sawit di areal Afdeling 5, terjadi pembiaran berserakan dan atas hal ini membuktikan sikap manajemen tidak terintegritas.
"Prilaku oknum karyawan BUMN setingkat Karyawan Pimpinan dan setingkat Karyawan Pelaksana di Kebun Dusun Ulu membuktikan, tingkat kejujuran dan tidak bertanggung jawab, " pungkas nara sumber mengakhiri.
Sementara, Ketua LSM Peduli Anak Bangsa Kabupaten Simalungun WH Butarbutar saat dimintai tanggapannya, terkait kondisi tanaman kelapa sawit milik PTPN III Kebun Dusun Ulu, tidak terpelihara, bahkan ditelantarkan, secara resmi akan menyurati pihak Holding Perkebunan dan juga Kementerian BUMN RI.
"Ternyata tidak berlaku jargon Akhlak bagi seluruh oknum Karyawan Pimpinan di Kebun Dusun Ulu itu dan sesuai data dan bukti yang diperoleh dari hasil investigasi, langsung saja kita laporkan ke Kantor Pusat Holding Perkebunan di Jakarta, " tegas WH Butarbutar melalui sambungan percakapan selularnya.
Terpisah, Manajer Kebun Dusun Ulu Basuki melalui Asisten Kepala Tanaman Kebun Dusun Ulu, Fauzi Saragih melalui pesan percakapan selularnya dihubungi dan dimintai tanggapannya terkait kondisi tanaman kelapa sawit di areal tugasnya, malah bertanya kepada awak media ini.
"Siapa yg bilang ditelantarkan ? Siapa nara sumbernya, Pak ?, " sebut Askep Tanaman Kebun Dusun Ulu dan terkesan enggan memberikan tanggapannya tentang kondisi tanaman kelapa sawit. Selasa (15/08/2023) sekira pukul 15.39 WIB.