Raib 2 Tahun Lalu, Kasus Turbin Impeler Milik PTPN IV di PLTA Bah Ilang Belum Terungkap

    Raib 2 Tahun Lalu, Kasus Turbin Impeler Milik PTPN IV di PLTA Bah Ilang Belum Terungkap
    Photo di Lokasi PLTA Bah Ilang Milik PTPN IV Saat Salah Seorang Jurnalis Bersama Seorang Karyawan Pada Dua Tahun Lalu

    SIMALUNGUN - Hingga kini kasus raibnya mesin utama Pembangkit Listrik Tenaga Air Bah Ilang milik PTPN IV yakni mesin Impeler Turbin-2 dianggap kalangan masyarakat sengaja diendapkan dikarenakan kasus yang menyebabkan kerugian negara ini tidak terungkap.

    Padahal, pihak Manajemen PTPN IV PKS Bah Jambi selaku pengguna manfaat sumber kelistrikan berfungsi untuk operasional pengolahan kelapa sawit itu secara resmi telah melaporkan kasus ini kepada pihak Kepolisian Sektor Tanah Jawa Polres Simalungun.

    "Publik bertanya-tanya, kenapa sampai sekarang satu unit mesin turbin dari lokasi Kebun Bah Jambi itu raib dan tidak terungkap. Kasus ini telah dilaporkan kepada pihak Kepolisian setempat, " ungkap Junaidi melalui pesan percakapan selularnya diterima jurnalis media online indonesiasatu.co.id, Kamis (23/03/2022) sekira pukul 17.05 WIB.

    Lebih lanjut, pria yang aktif menulis di salah satu media online itu, mengatakan, kasus raibnya aset milik perusahaan perkebunan tanaman kelapa sawit berplat merah itu terletak di lokasi Areal PTPN IV Afdeling 5, Unit Kebun Bah Jambi, Nagori Totap Majawa, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun.

    "Kasus raibnya mesin seberat 300 kilogram dari lokasi itu pada hari Selasa (30/12/2019) pagi, dua tahun yang lalu terletak, di tengah-tengah perkebunan persis dekat dengan perumahan karyawan, " bebernya.

    Kemudian, diterangkan bahwa atas hilangnya satu unit mesin peninggalan zaman kolonial Belanda itu, berdasarkan laporan bernomor : STTLP/206/XII/2019/SU/SIMAL SEK. T. JAWA, tersebut hingga saat ini belum terungkap.

    "Harga mesin turbin itu sesungguhnya tak terhitung nilainya, karena barang itu sudah langka bekas peninggalan zaman penjajahan Belanda, " sebut Junaidi mengakhiri.

    Terpisah, Ketua NGO TOPAN-AD (Non Goverment Organization Team Observasi Penggunaan Anggaran Negara dan Anggaran Daerah) Siantar-Simalungun Marnaek Saragih saat dimintai tanggapannya menyatakan, pihak Kepolisian dalam hal ini Kapolsek Tanah Jawa harus mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku pencurian asset milik PTPN IV, diduga melibatkan orang dalam perusahaan.

    "Mesin itu berukuran setengah meter persegi dengan berat mencapai lebih dari 300an kilogram dan keadaan jalan menuju ke lokasi tergolong sulit dilalui terjal menurun ke arah bendungan air, " sebut Marnaek Saragih melalui pesan percakapan selular singkat.

    Manajer PTPN IV Unit PKS Bah Jambi dikonfirmasi terkait surat perkembangan hasil penyelidikan atas kasus hilangnya aset milik PTPN IV di lokasi kebun Bah Jambi sejak dua tahun lalu, melalui pesan percakapan selular saat dikonfirmasi, terkesan enggan menanggapi.

    Terpisah, Kapolsek Tanah Jawa Kompol Selamat yang dikonfirmasi melalui pesan percakapan selularnya, perihal hasil penyelisikan pihaknya atas laporan atas nama, PTPN IV Unit PKS Bah Jambi bernomor : STTLP/206/XII/2019/SU/SIMAL SEK. T. JAWA, belum bersedia menyampaikan tanggapanya hingga rilis berita ini dilansir.

    Sementara, Kapolres Simalungun AKBP Nikolas Dedy Arifianto melalui Kasat Reskrim Polres Simalungun AKP Rachmat Ariwibowo dalam pesannya menyampaikan, akan mengecek dan lakukan penyelidikan dengan jajaran Polsek Tanah Jawa saat awak media ini menghubungi melalui pesan percakapan selularnya. 

    "Nanti saya cek dengan Polsek Tanah Jawa dan lakukan penyelidikan, " tulis AKP Rachmat Ariwibowo dalam pesannya, diterima jurnalis indonesiasatu.co.id media grup, Rabu (23/03/2022) sekira pukul 18.35 WIB.

    sumut simalungun
    Amry Pasaribu

    Amry Pasaribu

    Artikel Sebelumnya

    Direktur Badan Pelaksana Otorita Danau Toba...

    Artikel Berikutnya

    Tinjau Pameran UMKM di RTP, Sandiaga Uno...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TV Parlemen Live Streaming
    Lake Toba, North Sumatra: A Natural Wonder and Cultural Gem
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar

    Ikuti Kami