SIMALUNGUN - Berbagai komentar dan tudingan miring ditujukan kalangan masyarakat terhadap buruknya pelayanan medis diungkapkan pasien rawat inap dan juga berbagai fasilitas penunjang dalam kondisi rusak di Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan
Informasi dihimpun, soal buruknya layanan medis dan sejumlah fasilitas utama mengalami kerusakan di Kamar Jeruk, Lantai 2, RSUD Perdagangan, Kelurahan Perdagangan IIi, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Rabu(04/09/2024), sekira pukul 09.00 WIB.
"Aparatur Sipil Negara yang bertugas di RSUD Perdagangan telah bersumpah dan gajinya setiap bulan dibayar Pemerintah yang bersumber dari pembayaran pajak rakyat, " sebut K Damanik sembari berucap pejabat tidak berintegritas.
Selanjutnya, warga yang berdomisili di Kecamatan Bandar ini mengatakan, sikap dan prilaku dr. LS selaku Direktur RSUD Perdagangan menjadi sorotan publik dikarenakan, sampai saat ini tidak bersedia menyampaikan penjelasan atau klarifikasi.
Baca juga:
Vaksin Booster Itu Penting, Apa Alasannya?
|
"Agar tidak mengecewakan warga yang mendatangi RSUD Perdagangan, sepatutnya Direkturnya mengumumkan kepada publik bahwa fasilitas air minum, kamar mandi tidak berfungsi dan kerusakan lift tersebut, " tegas K Damanik.
Sementara, Ketua LSM Peduli Anak Bangsa Kabupaten Simalungun WH Butarbutar menegaskan, pihaknya melaporkan hal ini kepada Badan Pengawasan Rumah Sakit (BPRS ; red) Provinsi Sumut c/q Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
"Ini soal kemanusiaan dan buruknya kinerja RSUD Perdagangan. Secara resmi dilaporkan kepada pihak Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS ; red) c/q Kadis Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, " tegas Ketua LSM PAB Kabupaten Simalungun.
Terpisah, Kepala Tata Usaha RSUD Perdagangan, M Simanjuntak, dihubungi melalui pesan selularnya meminta agar awak media ini menghubungi Staf Humas S Sipayung terkait keluhan yang disampaikan pasien tersebut.
"Bagian pemeliharaan gedung kan bapak itu. Mereka yang lebih mengetahui secara detail akan hal tersebut, " tulis M Simanjuntak dalam pesannya. Rabu (04/09/2024), sekira pukul 10.40 WIB.
Kemudian, Staf Humas RSUD Perdagangan S Sipayung dikonfirmasi melalui selularnya terkait keluhan pasien rawat inap terhadap buruknya layanan medis dan kerusakan fasilitas utama di rumah sakit tersebut.
Namun, informasi yang diungkapkan pasien rawat inap tersebut, Staf Humas RSUD Perdagangan S Sipayung dikonfirmasi melalui pesan tak berbalas dan saat dihubungi, meskipun berdering terkesan enggan menanggapi hingga rilis berita ini dilansir kepada publik.
Selanjutnya, Edwin Simanjuntak selalu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun dihubungi melalui pesan percakapan selular menyampaikan, pihaknya akan menindaklanjuti dan berkoordinasi dengan pihak RSUD Perdagangan.
"Coba nanti kami tindak.lanjuti kordinasi sama direktur, " sebut Kadis Kesehatan Kabupaten Simalungun dalam pesan singkatnya, Rabu (04/09/2024), sekira pukul 09.22 WIB.
Sebelumnya diberitakan, seorang warga yang mengungkapkan, buruknya layanan dan fasilitas RSUD Perdagangan pada saat menjaga anaknya yanh menjalani rawat inap di RSUD Perdagangan.
Ia mengaku, anaknya 5 hari menjalani perawatan dan keluh kesahnya disampaikan kepada awak media ini melalui pesan percakapan selularnya, Selasa (27/08/2024), sekira pukul 10.36 WIB.
"Sudah lima hari saya di rumah sakit Perdagangan ini, anak saya sedang di rawat inap di lantai dua, " sebut pria meminta namanya tak perlu disebut.
Selanjutnya, pria ini membeberkan, selama 5 hari anaknya berada di salah satu kamar perawatan pasien, lantai 2 RSUD Perdagangan tidak dapat menggunakan fasilitas kamar mandi.
"Setiap anak saya mau buang air besar, saya harus membawanya turun ke lantai 1 atau ke toilet umum, " ujarnya kesal.
Kemudian, Ia menambahkan, seluruh pasien di lantai 2, mengalami hal yang sama dan petugas medis terkesan tidak peduli, saat kamar mandi tidak ada airnya tersebut dilaporkan.
"Bukan hanya saya, kami yang berada di lantai 2 harus menuruni tangga ke lantai satu. Petugas medis hanya minta maaf tanpa solusi, " katanya sembari menyebut dirinya bertengkar dengan petugas medis.